‎(¯`´¯) ..•¨`*♫ ✿ ܓ

´*.¸.•´`MUHASABAH CINTA

●/

/▌.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.(`'•.¸ (`'•.¸

/ \ jangan bimbang andai diri kita tak rupawan

... tapi bimbanglah andai akhlak kita jadi murahan

....jangan bimbang andai kita belum berpasangan

....tapi bimbanglah andai kita belum mendapat cinta daripada ALLAH.

•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.(`'•.¸ (`'•.¸


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Follow Me~(o‿-)~

Sunday 4 March 2012

Kisah Cinta Yang Paling Setia



"Hatiku untukmu seperti hatimu yang kau berikan untukku.
Cinta menembus segala batas, bahkan melewati sebelas dimensi. Sebuah pertemanan aku coba ukir, agar setiap kita bisa menyebutnya: ABADI."


SeNyUm~(o‿-)

Bila di bincang jer pasal CINTA mesti kita sudah terbayang kisah cinta 
Qais dan Laila dan kisah Romeo dan Juliet.
Kisah mereka ini tidak hanya berakhir dengan pernikahan yang dianggap 
sebagai puncak sebuah kisah percintaan,
Malah kisah percintaan mereka masih berterusan, 
walaupun salah satu dari dua insan itu sudah meninggal dunia.

Tetapi tahukah kita satu  kisah cinta paling setia sepanjang sejarah Islam.
Tidak dapat dibandingankan dengan kisah Qais dan Laila dan 
tidak pula kisah Romeo dan Juliet.

Iaitu kisah cinta yang paling agung adalah kisah cinta Nabi junjungan kita 
Muhammad saw kepada Siti Khadijah Binti Khuwailid (isteri pertama beliau)
Cinta yang luar biasa, terus berlanjut hingga Siti Khadijah Binti Khuwailid
meningalkan dunia yang fana ini.


Setelah beliau meningal lebih kurang satu tahun,
ada seorang perempuan yang datang menemui Nabi saw,
dia berkata kepadanya:


"Wahai Rasulullah, mahukah engkau menikah?
Engkau mempunyai tujuh orang isteri dan keperluan yang selalu bertambah,
merekalah yang akan melakukan semua itu..
Haruslah menikah, ini merupakan keperluan bagi laki-laki manapun"


Kalau tidaklah karana Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk 
menikahi beberapa orang isteri yang datang kepadanya setelah 
kepergian Khadîjah, nescaya dia tidak akan menikah lagi.

Junjungan kita ini menikah tidak seperti kebanyakan laki-laki,
selain Khadîjah, setelah itu dia menikah karena tuntutan misi dakwah,
namun dia tidak pernah melupakan Khadîjah untuk selama-lamanya,
bahkan kisah kasihnya tidak pernah pudar,
walaupun dia meninggalkannya selama empat belas tahun lebih dahulu.

Ketika penaklukan Makkah, banyak orang yang mengelilingi Rasulullah saw,
semua orang Quraisy datang minta ma’af kepadanya.
Tiba-tiba saja beliau melihat seorang nenek yang sudah sangat tua
datang dan ingin bertemu dengannya..


Rasulullah saw. meninggalkan rombongan manusia yang ada di 
sekelilingnya dan berdiri menyambut kedatangan sang nenek,
dia ajak berbicara dan duduk disampingnya,
melihat kejadian itu ‘Aisyah bertanya, siapa gerangan nenek tua itu,dan 
Rasulullah saw meluangkan waktu dan berbincang-bincang dengannya serta
konsentrasi menghadapinya?

Rasulullah menjawab:


“Ini adalah sahabat Khadîjah”.

‘Aisyah kembali bertanya:


Apa yang engkau bicarakan dengannya Wahai Rasulullah?

Dia menjawab:


“Kami membicakan hari-hari yang indah bersama Kahdîjah”.

Ketika itu timbullah rasa cemburu dalam diri ‘Aisyah,
lalu dia berkata:


"Apakah engkau masih mengingat-ingat orang yang sudah tua dan sudah menjadi tanah itu, sementara Allah telah memberikan ganti untuk engkau dengan yang lebih baik?"

Maka Nabi menjawab:


“Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik daripada dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan daripadanyalah aku mendapatkan keturunan.”

‘Aisyah merasa bahwa Rasulullah agak marah,
lalu dia berkata:


"Minta ampunkanlah aku kepada Allah wahai Rasulullah".

Maka Nabi menjawab:

“Minta ampunkanlah bagi Khadîjah, baru aku akan memintakan ampun bagimu”. 
(HR. BUkhârî)

Lihatlah betapa cintanya Nabi junjungan kita terhadap Siti Khadijah Binti Khuwailid....
Srikandi pejuang Islam yang membantu Rasulullah s.a.w.


Begitulah Rasulullah s.a.w menggambarkan keperibadian Siti Khadijah binti Khuwailid,
isteri pertama baginda.
Seorang isteri sejati, Muslimah yang segenap kemampuan diri 
berkorban demi kegemilangan dan keagungan Islam.

Wallahualam.... SeNyUm~(o‿-)

No comments:

Post a Comment